Saturday, March 26, 2016

JALAN – JALAN KEBAIKAN / KESHALEHAN


I.     KEUTAMAAN NIAT YANG BAIK

Telah menceritakan kepada kami Abu Ma’mar telah menceritakan kepada kami Abdul warits telah menceritakan kepada kami ja’d bin Dinar Abu Utsman telah menceritakan kepada kami Abu Raja’ Al ‘Utharidi dari Ibnu Abbas radhilayyahu’anhuma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang beliau riwayatkan dari rabbnya (hadis qudsi) Azza wa jalla berfirman, yang beliau sabdakan; “Allah menulis kebaikan dan kejahatan, ” selanjutnya beliau jelaskan; “siapa yang berniat kebaikan lantas tidak jadi ia amalkan, Allah mencatat satu kebaikan disisi-Nya secara sempurna, dan jika ia berniat lantas ia amalkan, Allah mencatatnya sepuluh kebaikan, bahkan hingga dilipatgandakan tujuh ratus kali, bahkan lipatganda yang tidak terbatas, sebaliknya barangsiapa yang berniat melakukan kejahatan kemudian tidak jadi ia amalkan, Allah menulis satu kebaikan disisi-Nya secara sempurna, dan jika ia berniat kejahatan dan jadi ia lakukan, Allah menulisnya sebagai satu kejahatan saja.

“Nasihatilah dirimu terlebihdahulu barulah kemudianmenasihati orang lain. Kamuharus lebihmemperhatikan nasibdirimu. Janganlah kamu menolehpada orang lain sedangkan dalam dirimumasih ada sesuatu yangharus diperbaiki.” [Syeikh AbdulQadir Al-Jailani]

II.   MENJAGA HATI

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.”

III.MENJADI ORANG YANG BAIK / SHALEH

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya : Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalihlah. Dan Dia berfirman : Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Yaa Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan”.
(Riwayat Muslim).

Ø NASIHAT DZUN NUN AL-MISRI

“Sesungguhnya Allah SWTmempunyai hamba-hamba yangmenegakkan pohon kesalehansepertimenegakkan dahan hati dan mereka menyiraminya dengan airtobat. Lalu membuahkanpenyesalandan kesedihan sehingga merekagila tanpa penyakit gila, bodohtanpa kedunguan dan kebisuan. Mereka adalah orang-orangyang begitu mendalam danmendetaildalam mengenal AllahSWT danutusan-utusan-Nya. Kemudianmereka minum dengan gelas kesucianyang kemudianmewariskankesabaran bagi merekasepanjang bencana. Hati merekatentram di alammalakut.Pemikiran mereka membumbung di antara rahasiatabir Ilahi yang Mahaperkasa.Mereka terlindung di bawahdaun penyesalan, dan membacalembaran kesalahan sehinggamewariskankesedihan bagi diri mereka serta mencapaikezuhudan yang tinggi dengankewiraianyangselamat.Mereka dapat merasakanmanisnya pahit meninggalkan dunia, melunakkan kerasnyatempat tidursehingga merekamendapatkanbergunung keselamatan,bersenda gurau di tamankenikmatan,mengarungi samudera kehidupan,melintasi jembatan hawa nafsudan menaiki sampankepandaian.”----Imam Al-Ghazali dalamMuakaasyafatul-Qulub.

IV.    BERPEGANG TEGUH DENGAN SYARI’AT

Dari Abu Amr, -ada juga yang mengatakan- Abu ‘Amrah, Suufyan bin Abdillah Ats Tsaqofi radhiallahuanhu dia berkata, saya berkata : Wahai Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, katakan kepada saya tentang Islam sebuah perkataan yang tidak saya tanyakan kepada seorangpun selainmu. Beliau bersabda: Katakanlah: saya beriman kepada Allah, kemudian berpegang teguhlah.
(Riwayat Muslim).

Ø AL-HABIB ABDULLAH BIN ABDULQADIR BILFAQIH.

DIANTARA AMALAN ALHABIBABDULLAHBILFAQIH BELIAU ADALAH SEORANG HAMBAYANG DEKAT DENGAN ALLAH.TIDAKADA WAKTU YANG TERLEWATTANPA DIISI DENGAN IBADAH. AMALIBADAH BELIAU TELAH MENCAKUPIBADAHDZAHIR DAN BATIN. BELIAU MERUPAKAN ULAMA YANG BENAR-BENAR MEMEGANG TEGUH HUKUMYANG TENGAH DITETAPKAN OLEHALLAH SWT DAN RASULNYA.SEBAGAIMANA AYAHNDA BELIAU.JANGAN KAN PERKARA YANG HARAM PERKARA YANG MAKRUH PUN TIDAKBELIAU LAKUKAN.PRINSIP BELIAU DALAM MENJAGASYARIAT INI BETUL-BETULDIPERHATIKAN DAN SELALUDIPEGANG TEGUH. TAK HANYA BAGIDIRI BELIAU, BAHKAN HAL INI JUGABELIAU TERAPKAN BAGIANAK DIDIKNYA. BELIAU SELALUMENEKANKAN KEPADA MURIDNYAAGAR TIDAK MELIHAT WANITAYANGBUKAN MUHRIMNYA,KARENA ITUPERBUATAN HARAM DAN DOSA. BAGI PARA MURID YANGMELANGGARAKAN HAL INI, MAKA IA AKANDIBERIKAN PERINGATAN DAN SANKSIYANG TEGAS.BEGITU PULA BELIAUAKAN MARAH SERTA MEMBERIKANSANKSI YANG BERAT BAGI PARA MURID YANG TERLAMBATMENUNAIKAN SHALAT SUBUH DANPERKARA-PERKARA LAIN YANGMENYALAHIATURAN AGAMA. BELIAU BERBUAT SEMACAMA INISEMATA-MATA SEBAGAI BENTUKPERHATIANDAN KASIH SAYANGTERHADAP PARA MURIDNYA.TUJUANNYA AGAR PARA MURIDBENAR-BENAR DAPAT MENERAPKAN SYARIAT AGAMA YANG TELAHDIAJARKAN KEPADA MERAKA.PERHATIANYANG SANGAT BESARDAN KESERIUSAN DALAM MENDIDIKPARA MURIDNYA , MEMBUAT PARASANTRI BENAR-BENAR MELAKSANAKAN HUKUM AGAMAYANG TELAH DITETAPKAN OLEHALLAH SWT DAN RASULNYA. BELIAU MENGINGINKAN AGAR PARAMURID ITU DAPAT MENGAMALKANILMUYANG TELAH DIPELAJARINYA.SEBAGAIMANA DALAM SEBUAHHADIST YANG DIRIWAYATKAN OLEHAL-IMAM ABU SYEIKH DARI SAHABAT ABU HURAIRAH, BAHWANABI MUHAMMAD SAW BERSABDA ,YANG ARTINYA : “ ORANG YANGBERILMU ADALAH ORANG YANGMAMPU MENGAMALKAN ILMUNYA “. SHALAT SUNNAH BAGI BELIAUMERUPAKAN SHALAT YANG WAJIB,BELIAU TIDAK PERNAHMENINGGALKAN SHALAT-SHALATSUNNAH YANG TELAH DIANJURKANDAN DICONTOHKANRASULILLAH. DITENGAH MALAM BELIAU SELALUISTIQOMAH MENJALANKAN SHALATTAHAJJUD,MEMBACA AL-QUR’AN,MEMBACA SHALAWAT , MENDOAKANPARA MURID-MURIDNYA, SERTAMENULIS ARTIKEL-ARTIKEL KEAGAMAAN BELIAU SELALU MENGGUNAKANWAKTU MALAMNYA UNTUKMENGETUK PINTU ALLAH YANGMAHA PEMURAH LAGI MAHAPEMBERI , YANG MANA HALINIBELIAU LAKUKAN HINGGA AKHIR HAYATNYA. SEBAGAIMANA SEBUAHHADIST YANGDIRIWAYATKAN OLEHAL-IMAM MUSLIM : “ SHOLAT YANGPALING UTAMA SETELAH SHOLATLIMAWAKTU ADALAH SHALATPERTENGAHAN MALAM “ JUGA HADIST YANG DIRIWAYATKANOLEH ALIMAM AL-BAIHAQI DAN AL-IMAM IBNU DUNYA : “ YANG PALINGMULIA DARI UMATKU ADALAHMEREKA YANG MENGHAPAL AL-QUR’AN DAN YANG SELALU MENGHIDUPKAN MALAMMALAMNYAUNTUK BERIBADAH KEPADA ALLAH“.(Ahmad Faqih basyaiban ).

V.      MENCAPAI KESHALEHAN YANG SEMPURNA

Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin ‘Utsman bin Karamah telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal telah menceritakan kepadaku Syarik bin Abdullah bin Abi Namir dari ‘Atho` dari Abu Hurairah menuturkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Allah berfirman; Siapa yang memusuhi wali-KU, maka Aku umumkan perang kepadanya, dan hamba-Ku tidak bisa mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang telah Aku wajibkan, jika hamba-Ku terus menerus mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan sunnah, maka Aku mencintai dia, jika Aku sudah mencintainya, maka Akulah pendengarannya yang ia jadikan untuk mendengar, dan pandangannya yang ia jadikan untuk memandang, dan tangannya yang ia jadikan untuk memukul, dan kakinya yang dijadikannya untuk berjalan, jikalau ia meminta-Ku, pasti Kuberi, dan jika meminta perlindungan kepada-KU, pasti Ku-lindungi. Dan aku tidak ragu untuk melakukan sesuatu yang Aku menjadi pelakunya sendiri sebagaimana keragu-raguan-Ku untuk mencabut nyawa seorang mukmin yang ia (khawatir) terhadap kematian itu, dan Aku sendiri khawatir ia merasakan kepedihan sakitnya”

VI.    PETUNJUK ADALAH HAQ ALLAH

Habib Alwi bin Abdurrahman AlHabsyi _ Majelis Burdah Ketika itu Nabi Saw dan parasahabat sedang berjalan ditengah padang pasir, salahseorang sahabat meminta untukberhenti dan dan berteduhkarena cuaca sangat panas, Nabi Saw pun berkata "baiklah, kitaakan berteduh di rumah yangatapnya lebar itu, nanti kitaduduk di terasnya saja"(padahal Nabi Saw tidakberpengaruh pada cuacapanas, karena Nabi Saw selalu Allahnaungi awan kemana pun beliauberjalan)nampak dari jendelaseorangwanita beragama majusi (parapenyembah api) melihat para sahabat sedang berteduh,namundi biarkan oleh wanita itu krnmemang cuaca di luar sedangterik, namun ketika wanita itumelihat ada Nabi Saw, ia langsungmembanting jendela nya dengan keras dan langsung keluar lalu iameludahi wajah Rasulullah Sawsambil berkata "hai kaumuhammad, sungguh demi paraleluhurku ygsuci, tidak adamanusia yang lebih aku benci di dunia ini melebihi kebenciankukepada engkau! cepat pergi"makaNabi Saw dan para sahabatpun beranjak dan pergi,ketika
tak bgtu jauh dari rumah itu,datang malaikat jibril berkata kpd Nabi Saw "Wahai MuhammadRasulullah Saw, kembalilahkerumah wanita tadi, Allah telahmemerintahkan"Rasulullah Saw berkata "WahaiJibril aku akan kembali lagi kesana, tapi boleh kah akumengetahui kenapa aku dperintahkan Allah untuk kembalilagi kesana?"malaikat jibril menjawab "karenasungguh, wanita itu telah Allah limpahkan hidayah karena tubuhmu nan mulia telah bersender ditiang rumahnya"Ketika sampai di rumah wanitatadi, wanita itu menangis sambilmengucap Asyhaduallaailaaha illallaah waAsyhaduannaMuhammadan Rasulullah danberkata "Wahai Rasulullah Saw,sungguh, tak adamanusia didunia ini yang lebih aku cintaidengan kecintaan yang amat besar melebihi kecintaan ku
kepada engkau Ya Rasulullah" #Segala yang berdekatan denganRasulullah Saw pasti Allah cintai,karena Rasulullah Saw adalahkecintaan nya Allah Swt..Wahai Allah, sungguh kamiberjauhan jasaddengan Rasulullah Saw, kami tidakmendapatkan kemuliaan untukbersentuhan dengan beliau, makawahai Allah dekatkanlah hati kamiuntuk mencintai beliau meski kamitak pernah melihat danbertemu dengan beliau Saw,,Jadikan akhlaq kami mengikutiseperti akhlaq beliauHati kami lembut, mengikutiseperti hati beliauLangkah kami selalu beriringan dengan sunnah beliauCinta kami kepada beliau besar,seperti besarnya cinta parasahabat kepada beliaukepada siapa lagi kami akanberikan cinta yang besar ini kecuali pada manusia yang palingEngkau cintai, yang dengan nya(beliau Saw)Engkau mencintaikami






Berkata Imam Ali Bin Abi Tholib RA: Saya heran dengan orang lupa dengan Kematian padahal dia melihat/mengetahui setiap saat ada mati...



I.          CINTA ADALAH KUNCI PETUNJUK
Telahmenceritakankepada kami Abu Al Yamanberkata, telahmengabarkankepada kami Syu’aibberkata, telahmenceritakankepada kami Abu AzZanaddari Al A’rajdari Abu Hurairah, bahwaRasulullah SAW bersabda: “Maka demi Zat yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklahberimanseorangdari kalian hinggaakulebihdicintainyadaripada orang tuanyadananaknya”. (HR.Bukhari:1)


حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الوَارِثِ، حَدَّثَنَا جَعْدُ بْنُ دِينَارٍ أَبُو عُثْمَانَ، حَدَّثَنَا أَبُو رَجَاءٍ العُطَارِدِيُّ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فِيمَا يَرْوِي عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ: قَالَ: «إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ، فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَةٍ، وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً»

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ تَعَالَى : ,يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحاً - وَقاَلَ تَعَالَى : , يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ - ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ ياَ رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ .

[رواه مسلم] 

ابْنِ عَلَى كُتِبَآدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ 
عَنْ أَبِي عَمْرو، وَقِيْلَ : أَبِي عَمْرَةَ سُفْيَانُ بْنِ عَبْدِ اللهِ الثَّقَفِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ قُلْ لِي فِي اْلإِسْلاَمِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَداً غَيْرَكَ . قَالَ : قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ

[رواه مسلم] 


حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عُثْمَانَ بْنِ كَرَامَةَ، حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ، حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلاَلٍ، حَدَّثَنِي شَرِيكُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي نَمِرٍ، عَنْ عَطَاءٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِنَّ اللَّهَ قَالَ: مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ: كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ، وَمَا تَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ المُؤْمِنِ، يَكْرَهُ المَوْتَ وَأَنَا أَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ

No comments:

Post a Comment